Kamis, 08 Mei 2008

Angka yang Belum Selesai

aku baru saja menghitung angka ke duapuluh sembilan

sebelum segalanya tiba-tiba musnah

terburai di setiap arah mata angin

tak lagi kuingat apa yang pernah ada di ruang kepalaku

bahkan derasnya hujan yang mengguyur tubuh


(aku bukan lagi batu karang

atau randu hutan ratusan tahun yang pura-pura kokoh

tapi rapuh perlahan oleh alam)


aku kehilangan segalanya yang pernah kugantungkan pada langit

tentang mahkota mawar bertuliskan nama anak-anakku

juga rangkaian aksara yang kuharap akan menjadi bait puisi


kini

yang ada hanyalah sepenggal kisah tak bertajuk

tentang sisa hidup dan kekosongan

jeda panjang yang harus terlalui

hingga pada waktunya tuhan berkata

“kau telah sampai!”


a k u m a t i s e b e l u m u s a i.


2007

Tidak ada komentar: