SEBUAH BINGKAI
di dinding ruang kamar
sebuah bingkai kosong tergantung sepi
sepuluh tahun lukisan itu kupertahankan
namun gambarmu terburu buram
akhir dari satu perantauan
tidak harus singgah di kursi pelaminan
biarpun luka demi luka membiru dan lebam
sekarang aku tak hendak kemana-mana
pandangi bingkai kosong sepuas hati
dalam ruang kamarku yang amat sepi
hai malam mana rembulanmu ?
hai gulita mana pelitamu ?
akulah srigala
yang patah taring-taringnya
akulah srigala
yang buta kedua matanya
Tuhan…
aku tak mau henti dalam pengembaraan
aku tak mau sia-sia
mei 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar