SUATU SORE DI BATAS KOTA
siapakah dia tercenung di bawah akasia
raut kusut terurai air mata
angin sore di batas kota
menyingkap luka-luka lama
gadis, tak adakah pria yang kau cinta
selain sebongkah dendam yang kini jadi bara
sebab aku tak yakin, kau satu-satunya
gadis yang setia
sekarang usaplah air matamu
simpan dukamu
aku terlalu lemah melindungimu
paling tidak itu pendapatmu dulu
aku terlalu bodoh menjawab pertanyaan ortumu
ingat ! ? itu pendapatmu dulu
kini aku tahu
siapakah tercenung di bawah akasia
dengan raut kusut terurai air mata
berkemas dan pulanglah
terus saja ke utara jangan ganti arah
aku hendak ke selatan
bersama sahabatku yang abadi
sepi
8 mei 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar