Hari ini aku tak hendak kemana-mana
Ingin bersihkan ludah-ludah bapak mertuaku
Yang menggenang di ruang tamu
Yang membercak di dinding ruang makan
Yang mengental di lantai kamar tidur
Bapak mertuaku sehat-sehat saja
Di usia tuanya tampak masih perkasa
Tidak perlu kerja keras
Sebab setiap tanggal empat
Turut antre di kantor pos
Mengambil jatah kesejahteraan veteran
Hari ini aku tak hendak bicara apa-apa
Kecuali tentang ludah mertuaku
Yang mongering di saku bajuku
Yang membau di seluruh ruang rumah
Tapi tak apalah
Toh istriku adalah anaknya
Toh anakku adalah cucunya
Toh tempat tinggal kami adalah rumahnya
Toh ludah-ludah itu adalah ludahnya
Hari ini aku tak bermaksud nggrundelli
Cuma membaca adanya
Sebenarnya aku rindu jadi menantu yang santun
Keluar rumah jabat tangan dan mencium
Masuk rumah jabat tangan lalu mencium
Namun khawatir kuman menyerang
Aku benci dengan pengangguran
Aku ingin bekerja keras mengumpulkan uang
Untuk kemudian membeli atau membangun rumah idaman
Hari ini tak ada yang kukerjakan
Kecuali membersihkan ludah-ludah
Yang mulai membusuk
Yang mulai membau
Yang mulai menjijikkan
Aku mulai muak tinggal di rumah ini
Kesehatan istriku memburuk, barangkali
Amat prihatin melihat suaminya
Sibuk membersihkan ludah-ludah bapaknya
Lalu kedua anakku,tak ada yang pandai
Di kelas, tak ada waktu belajar
Tak ada hari tanpa membantu bapaknya
Membersihkan ludah-ludah kakeknya
Sungguh Dik, sial jadi istriku
Nelongso banet ngger anak-anakku
Hari ini tak ada lagi yang kupikirkan
Kecuali pergi dari rumah ini………..
Studio, 16 Juli 2002
Jam 16.00 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar